KAWASAN AGROPOLITAN

SELAMAT DATANG DI KECAMATAN AGROPOLITAN - SUMBERWRINGIN - BONDOWOSO

Kecamatan Sumberwringin

Kecamatan Sumberwringin
Kantor Kecamatan

KECAMATN SUMBERWRINGIN

Foto saya
Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia
Kecamatan Sumberwringin adalah Kec. pusat pengembangan Agropolitan di Kabupaten Bondowoso

Selasa, 28 Juni 2011

Pemburu liar

Perburuan satwa liar di kawasan hutan sepanjang perjalanan Sumberwringin - Sempol kembali marak. Setiap hari ratusan burung aneka jenis di buru oleh para pendatang dari kota dan masyarakat lokal. Mohon kepedulian semua pihak untuk menyelamatkan ekosistem di wilayah kita. Akan lebih baik kalau diberlakukan pelarangan berburu untuk semua jenis satwa kecuali jenis tertentu dengan ijin yang sangat ketat.

Senin, 20 Juni 2011

Hubungan Ekspor Kopi dengan BI



 
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Rochadi, turut hadir dalam acara ekspor perdana Java Coffee Bondowoso, di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/6/2011).


BONDOWOSO, KOMPAS.com — Bank Indonesia tidak cukup hanya mengatur sisi permintaan produk dalam mengendalikan inflasi. Oleh sebab itu, sisi penawaran juga suatu hal yang sangat penting.
Hal tersebut dikemukakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Rochadi dalam acara peluncuran ekspor perdana Java Coffee Bondowoso di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/6/2011).
"Ini kerjanya apa Bank Indonesia, kok ada di sini, kok ngurusin kopi. Bank Indonesia kan ngurusin duit," ungkap Budi.
Menurut dia, kegiatan ini sebenarnya masuk dalam tugas BI, sebagai bagian dalam menjaga kestabilan rupiah. Di mana, dalam menjaga kestabilan itu ada dua bagian, yaitu nilai dalam negeri dan nilai luar negeri. "Nilai dalam negeri itu berhubungan dengan harga yang sehari-hari, atau inflasi. Nilai luar negeri itu adalah berhubungan dengan ekspor impor," tuturnya.
Lalu, dalam mengatur ekspor impor tersebut, ia menyatakan tidak bisa hanya mengatur sisi permintaan. "Kita selama ini mengatur permintaannya. Ini tidak cukup ternyata di dalam mengendalikan inflasi, tidak cukup hanya bicara mengenai permintaan," ungkapnya.
Terkait ini, ia menyebutkan ekspor-impor sekarang menjadi masalah. Tahun ini, ekspor akan berkembang ke arah yang negatif. Atau, impor nantinya dapat lebih besar daripada ekspor.
Oleh sebab itu, ia menyambut baik ekspor perdana kopi asli Bondowoso ini, sebagai upaya untuk memperkuat sisi penawaran tersebut. "Jadi, Bank Indonesia tidak memberikan uang seperti pada masa lalu. Akan tetapi, kita menjadi provokator. (Maksudnya) kita kumpulkan semua stakeholder di perkopian ini sebagaimana kita memajukan perkopian," ucapnya.
Untuk ini, BI pun telah membentuk kluster-kluster untuk melakukan pengaturan,  dari produksi sampai ke pemasaran. Salah satunya yaitu kluster kopi bondowoso, yang masih akan terus dikembangkan. Dengan melibatkan instansi-instansi terkait, seperti Bank Jawa Timur, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dan Pemerintah Daerah Bondowoso.
Untuk diketahui, ekspor perdana kopi bondowoso ini berasal dari kumpulan kopi lima kelompok tani di Kecamatan Sumberwringin. Rencananya, ekspor ini akan dilakukan secara bertahap karena ada kendala petani tidak memiliki gudang.
Ekspor pun akan dilakukan melalui eksportir, yaitu PT Indokom Citra Persada. Di mana ekspor perdana kopi, yang memiliki rasa rempah dan keasaman yang pas, baru akan mencapai 18 ton, yang akan diekspor sekitar bulan November 2011.

There must name the Java Coffee Bondowoso

KOMPAS.com - Even Bondowoso coffee plantation production has been exported with Bondowoso Coffee Java coffee brand, branding the patent will still be done.
 
"For branding. Because we're going to branding, this needs to very carefully. I would propose should not be separated from the Java name," said researcher Coffee and Cocoa Research Centre Indonesia, Surip Mawardi, at the inaugural launch of the Java Coffee Bondowoso exports, which attended by the Deputy Governor of Bank Indonesia, Budi Rochadi, in Bondowoso, East Java, on Friday (10/06/2011).

 
"One of them, the brand of coffee can be attached with the name of the mountains in the area of ​​coffee planted as Blue Mountain Coffee," said Budi.

 
The launch of the prime export types Bondowoso arabica coffee, it will be realized in November. Exports are still made in limited quantities, which is only one container, or about 18 tons, which is produced by the five farmers' groups.

 
One of the barriers of limited exports that is because farmers do not have a warehouse.
According to Budi, exporting one container is one which is nice. The most important is the strengthening of solidarity among farmers. "When is our strong hope for farmers, we give a kind of education in this small modern business approach," he said.
In addition, Budi expects farmers could build a warehouse.

Rabu, 15 Juni 2011

KONTES CITA RASA KOPI INDONESIA


Rabu, 15 Juni 2011 telah dilaksanakan kontes cita rasa dan penilaian kualitas kopi Indonesia di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Kaliwening Jember.Kontes ini dihadiri oleh perwakilan dari Mentri Pertanian, pengusaha/buyers dan kontestan dari seluruh Indonesia. Hasil Penilaian memunculkan tiga produk kopi terbaik di Indonesia. Kopi terbaik pertama : Sulawesi , Kedua : Bengkulu, Ketiga : Kopi Bondowoso.(Kopi Rakyat jenis Arabika)

Sabtu, 11 Juni 2011

EKSPORT PERDANA KOPI ARABICA

Ekspor Perdana Kopi Rakyat Jenis Arabika

kopi_01
Bupati Bondowoso secara resmi memberangkatkan Ekspor Perdana Kopi Rakyat Jenis Arabika di depan Pendopo Kabupaten Bondowoso, Jum’at Pagi (10/06/2011).
Dalam sambutannya Bupati Bondowoso Drs. H. Amin Said Husni menyampaikan Selamat dan Sukses kepada Kelompok Tani : Usaha Tani II, Usaha Tani III, Usaha Tani V, Tani Maju dan Sumber Karya yang telah berhasil memproduksi Kopi Arabika bermutu ekspor.”tegasnya.
kopi_06Kopi merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai peran dan potensi strategis di Kabupaten Bondowoso,oleh sebab itu masyarakat Bondowoso patut bangga dan bersyukur karena berdasarkan sejarah perkopian di Indonesia terungkap bahwa java coffee yang cita rasanya sangat dikenal di Pasar Internasional konon berasal dari Bondowoso, hal ini membuktikan bahwa Kopi Arabika asal Bondowoso mendapat pengakuan luas karena mempunyai karakter cita rasa yang spesifik dan kita sebagai masyarakat Bondowoso jangan pernah ragu untuk memposisikan Kopi sebagai komoditi prioritas dalam pembangunan Ekonomi Kabupaten Bondowoso.”ujar Bupati Bondowoso.
Untuk meningkatkan pendapatan Petani Kopi dan Pendapatan Negara upaya yang ditempuh adalah melalui peningkatan produktivitas dan mutu hasil yang berorientasi pada ekspor, maka telah dijalin kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan Bank Indonesia, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Bank Jatim, Perum Perhutani, dan PT. Indokom Citra Persada. melalui dukungan anggaran yang berasal dari APBN Kementerian Pertanian untuk Pembangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kopi, Bank Indonesia Jember, APBD Provinsi Jawa Timur, APBD Kabupaten Bondowoso dan kredit Bank Jatim maka pada tahap awal telah direalisasi kegiatan pembinaan pengembangan mutu Kopi Arabika.”tambahnya

Ekspor Perdana ini bukanlah akhir dari pembinaan pengembangan Agribisnis Kopi Rakyat, kita akan melanjutkan tahapan yang lebih krusial dan lebih sulit tetapi mulia. Bupati Bondowoso berharap kepada Kelompok Tani dan Tim Pembina untuk bekerja lebih giat lagi melalui dukungan semangat dan kreatifitas yang tinggi ini. Untuk mewujudkannya, ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti :
  1. Pembinaan kopi rakyat dengan model klaster sebagaimana yang diinisiasi dan difasilitasi bank indonesia jember perlu dilanjutkan dan diperluas cakupan kegiatan dan lokasinya sehingga dapat menjadi kawasan usaha yang terpadu, produktif, menguntungkan, ramah lingkungan dan berkelanjutan; 
  2. Kopi di kawasan hutan kiranya perlu disempurnakan pola pengelolaanya sehingga mampu menghasilkan kopi bermutu tinggi untuk ekspor dan tetap menjaga konservasi fungsi hutan;
  3. Pembinaan petani kopi diarahkan agar pola petik racutan diubah menjadi pola petik buah merah;
  4. Demikian juga pengolahan hasilnya agar diubah secara bertahap menjadi pola pengolahan basah sehingga secara bertahap pula petani dapat meninggalkan penjualan kopi glondong dan pengolahan secara kering yang terbukti kurang menguntungkan; 
  5. Pengadaan unit pengolahan hasil untuk percepatan mewujudkan pengolahan kopi secara basah perlu diusahakan dari berbagai sumber dana; 
  6. Disamping itu perlu dilanjutkan pembinaan aspek budidaya tanaman dan penataan sebaran kopi arabika dan robusta berdasarkan kesesuaian tinggi tempat lahan potensial;
kopi_05

Pada kesempatan ini pula Bupati Bondowoso Drs. H. Amin Said Husni memberi nama Kopi Arabika ini dengan JAVA COFFEE BONDOWOSO atau disingkat dengan JACOBOND.”pungkasnya. (tim)

kopi_akopi_b

http://www.bondowosokab.go.id

Jumat, 10 Juni 2011

Panen Raya Kopi 2011


Aktivitas petik kopi

Kopi Robusta hasil panen
Panen raya Kopi di wilayah Kecamatan Sumberwringin Bondowoso sudah dimulai sejak beberapa pekan yang lalu. Harga kopi robusta glondong/ basah bertengger di atas Rp. 4000. Level harga ini masih lebih baik dibanding dengan tahun lalu yang ada pada kisaran Rp. 3000 - 3500. Membaiknya harga tahun ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dan tidak meratanya hasil produksi kopi. Masyarakat berharap ada pembinaan berkesimambungan tentang penanganan saat maupun pasca panen, intervensi tata niaga dan hal lain yang mendukung kepada peningkatan kapasitas produksi dan harga. Jum'at, 10 Juni 2011 Masyarakat Sumberwringin boleh bangga, karena pada hari ini telah dilakukan eksport perdana kopi rakyat yang dikolela oleh para kelompk tani dibawah bimbingan Pusat Penelitian Kopi dan kakao Jember dan bantuan pendanaan dari beberapa lembaga perbankan nasional. Mudah- mudahan dapat dijaga dan ditingkatkan kontinuitasnya demi kesejahteraan masyarakat.....






Cari Blog Ini

agropolitan

Komoditi Unggulan : Kopi Robusta, kopi arabica, Holtikultura/ Sayur( cabe besar/kecil, tomat dll), Buah : Alpukat, Durian....