Fantastis,
ekspor kopi arabica asli Bondowoso kini tembus 144 ton, dari sebelumnya yang
hanya mencapai 18 ton. Peningkatan ratusan persen itu merupakan bentuk
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan petani kopi dalam
mengembangkan cluster kopi rakyat di wilayah Sumber Wringin dan Sempol.
Ekspor
Arabica ke beberapa Negara di dua benua saat ini mencapai 8 kontainer, dengan
kalkulasi, per kontainer berisi 18 ton, jadi total yang di ekspor sebanyak 144
ton. “Capaian luar biasa ini tak lepas dari kegigihan petani kopi jenis arabica
yang tergabung dalam cluster pengembangan kopi,” kata Ir Matsakur Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso.
Ditambahkannya,
menurut catatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso disebutkan terdapat
sekitar lima ribu hektar lahan areal perkebunan kopi arabica. Dipastikan akan
lebih meluas lagi, karena tingginya minat luar negeri pada kopi arabica itu
yang menyebabkan para petani akan menambah lahan tanamnya lagi.
Tak hanya
luas areal tanam yang bertambah, jumlah kelompok tanipun ikut bertambah.
Diketahui, saat ini terdapat 30 kelompok petani yang sebelumnya hanya ada lima
kelompok. Hal itu tak lepas dari keuntungan yang dirasakan cukup tinggi, yang
kemudian petani meningkatkan jumlah kelompok untuk lebih meningkatkan jumlah
produksi. Karena harga kopi kini senilai Rp. 35 ribu/kg, meski sebelumnya
tembus Rp 38 ribu/kg.
Namun
demikian, untuk menjaga kualitas ekspor ke Swiss, Amerika, Australia dan
Belanda, Pemkab bekerjasama dengan petani kopi akan melakukan standarisasi
bibit dan harus terstandarisasi oleh Puslitkoka. (humas pemda bondowoso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give your Comment here